TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia kembali menguat pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB, 11 Februari 2021. Dengan begitu, tren ini memperpanjang reli untuk hari kesembilan dan merupakan kenaikan beruntun terpanjang dalam 2 tahun.
Untuk minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April ditutup naik 38 sen atau 0,6 persen, menjadi US$ 61,47 per barel. Harga minyak melonjak setelah menyentuh level tertinggi 13 bulan di US$ 61,61.
Adapun harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik 32 sen atau 0,6 persen menjadi US$ 58,68 per barel. Sebelumnya harga minyak jenis itu sempat menyentuh tertinggi 13 bulan di US$ 58,76.
Harga minyak Brent tercatat naik selama sembilan hari berturut-turut atau dengan periode terpanjang sejak Desember 2018 hingga Januari 2019. Sementara untuk minyak WTI tercatat merupakan kenaikan harian ke delapan. Beberapa analis mengatakan harga telah bergerak terlalu jauh di depan fundamental yang mendasarinya.
Bjornar Tonhaugen dari Rystad Energy menyebutkan kenaikan harga minyak dunia didukung oleh pengurangan pasokan produsen-produsen utama dan harapan peluncuran vaksin akan mendorong pemulihan permintaan. “Tingkat harga saat ini lebih sehat daripada pasar sebenarnya dan sepenuhnya bergantung pada pengurangan pasokan, karena permintaan masih perlu pulih,” katanya.